3 Tahap Sukses Dalam Memulai Usaha

3 Tahap Sukses Dalam Memulai Usaha
Bagi agan n sista yang pengen usahanya sukses, syaratnya ada tiga tahap yang harus disiapkan sebelum memulai usaha. Bagi yang sudah memeulai usaha tapi belum sukses, jangan nyerah dulu gan, tenang aja kita bisa memulainya lagi dengan menerapkan 3 tahapan tersebut. Selain perencanaan matang, produk yang dijajakan sebaiknya berbeda dan punya keunggulan sendiri. Faktor pembeda itu bisa jadi kekuatan dalam menjalankan usaha.

Aneh bukan gan, dari 3 tahapan tersebut tidak ada yang menyebutkan modal usaha, yang biasanya berupa uang. Berarti memang uang atau modal yang besar tidak lah menjadi penentu suksesnya suatu usaha. Kalo di pikir memang betul, punya banyak modal tapi tidak punya rencana yang matang usahanya hanya akan jalan di tempat atau malah bisa-bisa mengalami kemunduran. Tapi kalo punya rencana matang, modal tidak ada, gampang kita bisa cari pinjaman atau kerja sama dengan rekan kita yang punya modal.

Sudah banyak pengusaha di negeri ini yang membuktikannya. Salah satunya adalah Hendy Setiono, Presiden Direktur PT Baba Rafi Indonesia. Hanya bermodalkan uang Rp 4 juta, dia merintis usaha makanan bertajuk Kebab Turki Baba Rafi pada September 2003. Bermula dari sebuah gerobak dagangan di kota Surabaya, dalam kurun hampir 10 tahun usaha tersebut sudah berkembang pesat. Kini, Baba Rafi memiliki lebih dari 1.000 gerai di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, sejak tahun lalu, gerainya sudah menyebar ke negara Malaysia dan Filipina.

Tak hanya Baba Rafi, Hendy juga sudah mendirikan beberapa perusahaan lain: PT Piramida Zahira dan PT Panen Raya Indonesia. Kesuksesan mengembangkan usaha sendiri membuat pria kelahiran tahun 1983 ini banyak diganjar penghargaan sebagai wirausahawan andal di Indonesia.

Apa saja kunci kesuksesan penyandang gelar Ernst & Young Entrepreneur Of The Year “Special Award Entrepreneurial Spirit tahun 2009 ini dalam mengembangkan usahanya? Berikut petikan singkat wawancaranya, hasil olah TKP kontan.co.id, monggo silahkan disimak.

3 tahapan yang wajib dilakukan seorang wirausaha ketika akan memulai usaha

Dalam memulai sebuah usaha, ada tiga tahapan yang wajib dilakukan. Pertama, memiliki perencanaan yang matang. Berdasarkan pengalaman saya, menjalankan usaha tanpa perencanaan matang sulit untuk berhasil. Ibarat pergi ke medan perang, tetapi tidak tahu siapa saja lawan yang akan dibidik.

Dalam tahap pertama ini, ada beberapa rencana yang harus disusun. Mulai dari jenis produk yang akan dipasarkan dan target market: apakah kelas atas, menengah, atau bawah? Dengan mengetahui target market juga akan memudahkan menyusun perencanaan pemasaran.

Kedua, menyiapkan produk yang andal. Misalnya untuk produk makanan, maka tak cukup hanya dengan mengandalkan rasa yang enak. Produk tersebut juga harus memiliki ciri khas sendiri atau pembeda, sehingga ada nilai lebih yang bisa ditonjolkan dengan produk sejenis.

Faktor pembeda ini juga bisa didorong menjadi keunggulan ketika berjualan. Bahkan, ketika bersaing dengan produk yang menjadi pionir sekali pun. Walaupun saya bukan pionir, tetapi gerai saya sekarang sudah lebih banyak. Sekarang gerai Baba Rafi sudah ada lebih dari 1.000 gerai, baik yang saya kelola sendiri, waralaba, dan juga dengan investor strategis berdasarkan sistem syariah.

Tahapan ketiga ini terkait dengan membentuk tim manajemen sesuai dengan skala bisnis yang dijalankan. Seperti membentuk divisi logistik, pemasaran dan operasional untuk mengurusi outlet. Kalau perlu bikin divisi internal support. Tidak perlu banyak-banyak. Sediakan satu orang yang berwenang dan yang lainnya merangkap jabatan, sehingga saat bisnis bertumbuh tinggal menambah orang pada tim itu dan skalanya disesuaikan dengan perkembangan bisnisnya.

Yang membentuk tim manajemen ini sangat penting peranannya. Karena melalui tim ini usaha bisa bertumbuh. Saya pernah tanya ke pengusaha di Tanah Abang. Mereka ingin berkembang tetapi tidak terstruktur dan tidak memiliki financial literacy, jadi itu sulit untuk menumbuhkan bisnisnya karena fondasinya tidak rapi.

Contoh faktor pembeda pelaku usaha dijadikan unggulan

Misalnya, untuk usaha Ayam Bakar Mas Mono yang saya punya. Sebetulnya ini adalah rumah makan tradisional. Nah, agar tidak terkesan warung, saya pilihkan lokasi yang baik dan bikin desain yang modern. Tujuannya agar konsumen yang datang merasa lebih nyaman.

Contoh lain adalah gerai Baba Rafi, karena konsepnya adalah take away, maka outlet yang didirikan tidak perlu besar. Jadi, bisa ditempatkan di mana saja yang terdapat potensi pasar atau keramaian. Selain itu, dari sisi tenaga kerja juga tidak perlu banyak, cukup satu orang, sehingga bisa lebih hemat. Dengan mengetahui nilai tambah atau kelebihan produk itu, maka kita tahu kekuatan dari produk itu sendiri.

Misalnya saja konsep yang dilakukan oleh Starbuck. Selain menjual kopi yang enak, mereka juga menjual gengsi dan gaya hidup kepada konsumennya. Saya juga banyak belajar dari konsep tersebut.

Menentukan waktu yang tepat dalam berusaha

Untuk memunculkan inovasi maupun produk baru, sebaiknya memang mempertimbangkan waktu peluncuran. Karena momen yang pas bisa ikut menentukan laku atau tidaknya sebuah produk. Selain itu, waktu peluncuran bisa jadi alat marketing yang baik.

Misalnya, ada sebuah teknologi canggih yang diluncurkan  tetapi peluncurannya lebih cepat, akibatnya pasar belum familiar dengan produk tersebut. Jadi, sebelum memasarkan secara massal, sebaiknya pelaku usaha melakukan tes market terlebih dahulu. Tes itu bisa dilakukan sambil memasarkan produk pertama yang sudah laku di pasar.

Jadi, bisa sambil jalan. Kalau hasilnya kurang bagus, bisa di evaluasi dan dibenahi lagi. Adapun jika produknya tepat, sebaiknya dikembangkan lagi sehingga tercipta nilai tambah.

Pentingnya peran manajemen

Memiliki tim manajemen menjadi pembeda, mana seorang entrepreneur dan mana seorang pedagang. Jika orang yang berdagang, segala sesuatunya diurus sendiri. Mulai dari beli bahan baku, memasak atau mengolah, hingga pemasaran. Adapun seorang entrepreneur, proses yang dijalankan sama, tetapi setiap proses pengerjaannya itu didelegasikan kepada yang lain.

Ada dua risiko menjadi entrepreneur. Jika menciptakan produk yang terlalu unik bisa direspons luar biasa, atau bahkan tidak diterima sama sekali. Kalau tidak diterima pasar, harus dievaluasi dan dikonsep ulang. Bisa jadi karena lokasinya tidak cocok atau mungkin timing-nya kurang pas.

OK, sekian gan. keep enterpreneur spirit. Semoga postingan ini bermanfaat bagi agan n sista, bisa menambah pengetahuan kita, sehingga nantinya kita lah yang menjadi pengusaha sukses berikutnya, aamiin. Karena memang lowongan atau peluang menjadi pengusaha sukses masih terbuka lebar, dan hal ini tidak memperhatikan lulusan mana atau riwayat pendidikan terakhir anda.

Artikel terkait : entrepreneur , tips dan trik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar