Kisah Membangun Bisnis Online "Kaskus"

Kisah Membangun Bisnis Online "Kaskus"
"Agan" n "Sista" atau "Aganwati" merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi kita, merupakan istilah sapaan di Kaskus "The Largest Indonesian Community". Mungkin karena kesuksesan Kaskus dalam bisnis online yang memiliki 6 juta anggota dengan 30 juta kunjungan setiap bulannya, sehingga menjadikan sapaan ini familiar di luar forum Kaskus. Sebuah buku tentang kisah membangun bisnis online "Kaskus" terbitan Gramedia layak menjadi bacaan agan untuk menambah inspirasi.

Keyakinan dan kegigihan membuktikan bahwa keputusan itu tepat
“Keputusan berinvestasi di Kaskus dan memutuskan kuliah membuat Ken dianggap sebagai anak tak bermasa depan, tetapi keyakinan dan kegigihannya membuktikan bahwa keputusannya itu tepat,” demikian sepenggal kisah Ken Dean Lawadinata dalam membangun Kaskus.

Ken, yang saat ini menjabat sebagai CEO di Kaskus, berbagi kisah merintis dan membesarkan perusahaannya dalam buku berjudul Ken & Kaskus karya Alberthiene Endah, yang resmi diluncurkan pada Kamis (27/6/2013). Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini dihargai Rp 68.000.

Berani memperjuangkan impian, meski masih muda
Ken & Kaskus menguak perjuangan yang terbilang nekat tentang anak muda yang meyakini intuisinya dan berani memperjuangkan impian. Meski masih berusia muda, pria kelahiran 6 Januari 1986 ini memiliki naluri bisnis yang kuat. Ia meyakinkan sepupunya sekaligus pendiri Kaskus, Andrew Darwis, untuk serius mengembangkan bisnis online berbasis komunitas.

Berbagi pengalaman dan peduli pada generasi muda
Kepedulian Ken pada generasi muda dan keinginannya berbagai pengalaman menjadi alasan lahirnya buku ini.

“Melalui buku ini, saya ingin membakar semangat wirausaha generasi muda. Harapan saya buku ini dapat menginspirasi mereka untuk bermimpi setinggi-tingginya, jeli melihat peluang, berani memperjuangkan apa yang mereka yakini, sekaligus mengingatkan mereka bahwa tidak ada kesuksesan yang sifatnya instan. Kuncinya adalah tekad yang kuat dan konsistensi. Kesuksesan pasti bisa diraih,” kata Ken.

Terus berkembang dan berinovasi dari sejak berdiri
Kaskus sendiri didirikan pada November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang kuliah di Seattle, Amerika Serikat, yakni Andrew Darwis, Budi, dan Ronald. Pada 2008, Andrew dan Ken mulai mengelola Kaskus secara profesional. Kala itu anggota Kaskus berjumlah 300.000.

Hingga pada 2011, Kaskus diinvestasi oleh pemodal ventura Global Digital Prima (GDP), yang tak lain adalah anak perusahaan Djarum. Mereka membangun kantor di Menara Palma, Kuningan, Jakarta.

Selain menjadi wadah komunitas, Kaskus mengembangkan produknya ke pembayaran online KasPay, iklan online KasAds, dan sebentar lagi akan hadir lapak online Kaskus.

Sekian kisah membangun bisnis online "Kaskus", semoga menginspirasi agan n sista. Sumber informasi dari kompas.com, dengan sedikit olah kata :D. Salam sukses pemuda indonesia.

Artikel terkait : bisnis , enterpreneurship , entrepreneur , online , pengusaha , social media , social network , sukses , tokoh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar